Sleman - Kurang lebih satu tahun terakhir ini, dunia
sedang mengalami masa Pandemi Covid-19. Wabah ini sungguh menyita perhatian,
karena berdampak dan sangat mempengaruhi semua kegiatan dan mengganggu
perekonomian khususnya di Indonesia sejak wabah ini melanda. Hal ini begitu
berpengaruh baik sosial kesehatan maupun ekonomi. Krisis ekonomi ini merupakan
suatu keadaan dimana menurunnya perekonomian disuatu negara yang disebabkan
oleh tempat-tempat bekerja ditutup dan meningkatnya jumlah pengangguran.
Ada salah satu warung tenongan atau yang sering
disebut dengan warung jajanan pasar. Sebelum adanya Pandemi Covid-19 ini,
warung tersebut yang biasanya buka dari pagi jam 6 dan tutup sampai jam 3 sore,
kini sekarang warung tersebut tutup lebih awal hanya bisa buka dari jam 6 pagi
sampai jam 12 siang, dikarenakan ada peraturan yang telah dibuat oleh
pemerintah. Sejak dulu warung ini biasanya banyak pembeli dan yang menitipkan
makanannya juga banyak, akan tetapi mulai akhir-akhir ini mulai berkurang
pembelinya. Salah satu warung jajanan pasar tersebut lebih tepatnya terletak di
Kios Pasar Semprong, Minggir.
"Dengan berkesampingan berjualan ini, dulu Saya
bisa menghasilkan uang yang lumayan cukup, kini dengan adanya pandemi sekarang
jualan Saya kurang banyak pembelinya dikarenakan dengan singkatnya waktu selama
berjualan". Ujar Ibu Sri Ariyani, salah satu penjual jajanan pasar.
Banyak orang-orang yang mengetahui dengan adanya
pengurangan karyawan dalam suatu pekerjaan maupun tempat-tempat lainnya.
"Dulunya di warung ini ada 4 orang yang bekerja
disini, tetapi dengan adanya pandemi dan membuat kesulitan dalam keuangan, Saya
terpaksa harus memberhentikan 2 orang" Jelas Ibu Sri Ariyani.
Komentar
Posting Komentar