Langsung ke konten utama

Keberhasilan Seorang Anak

CERPEN    : Motivasi

JUDUL        : Keberhasilan seorang anak

Oleh             : Ari Dwi Widyasari


                                                                Keberhasilan seorang anak

Pada suatu daerah, tinggalah seorang nenek yang bernama Aminah, dia hidup bersama cucunya yang bernama Safira, mereka hanya tinggal berdua karena kakek Safira sudah lama meninggal dan kedua orangtua Safira sudah meninggal juga karena kecelakaan yang mereka alami membuat nyawa mereka tidak bisa diselamatkan.

Safira adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga miskin atau  keluarga yang kurang mampu. Sejak dari TK sampai SMK bahkan dibangku kuliahpun, Safira adalah korban bully oleh teman-temannya. Pada waktu TK, Safira adalah salah satu anak yang tidak mempunyai teman dekat, hampir semua teman-temannya menjauhinya dan menghinanya karena miskin. Lalu di bangku SD, teman-temannya juga tidak mau dekat dengannya, dia menjadi anak SD yang sering dikerjai oleh teman-temannya. Pada waktu SMP, sungguh keterlaluan kelakuan teman-temannya kala itu.

Tidak berbeda ketika di bangku SMK, seorang Safira yang hidup hanya pas-pasan ini, Safira hanya bisa bersabar dengan semua hinaan dari teman-temannya. Ketika dibangku SMK, diantara semua teman-teman Safira yang paling sering membuly yaitu Elis, Viona, dan Diana. Mereka bertiga selalu menghina Safira bahkan mengejeknya sekalipun. Seiring berjalannya waktu, kini Safira sudah naik kelas yaitu kelas 2 SMK.  Disinilah Safira menjalani hidupnya dengan kesendirian yang kesekiankalinya. Safira duduk dibangku paling depan dan duduk sendirian karena teman-temannya tidak ada yang mau dengannya.  Dengan hal itu Safira sudah biasa menjalani kehidupan yang seperti itu, dan Safira hanya bisa terdiam.

 

Anehnya ketika ada guru yang masuk dikelas tersebut dengan memberikan materi, gurupun bertanya kepada muridnya dengan mengucapkan "Kenapa Safira selalu duduk sendiri? Ini masih kosong satu harusnya dipenuhi dulu yang paling depan". Ucap guru. teman-teman yang lainnyapun menjawab dengan kompak dengan suara lantangnya "Tidak mau, biarkan Safira sendiri aja, lagian Safira juga udah terbiasa duduk sendiri". Safirapun kembali terdiam setelah mendengar perkataan teman-temannya tadi.

Pada keesokan harinya, guru memberikan soal ulangan harian kepada muridnya. Ulangan harian tersebut bersifat close book. Guru memberikan waktu selama satu jam. Berjalannya waktu tersebut, Safira kini murid yang selesai mengerjakannya paling pertama, sedangkan teman-temannya masih sibuk mengerjakan soal ulangan harian. Safira adalah anak yang baik, pintar, dan juga sering membantu neneknya berjualan kue keliling disekitar tempat tinggalnya. Safira membantu jualan kue tersebut setelah pulang sekolah.

Kelulusan SMK kini telah tiba, semua murid tersebut pada sudah tidak sabar menunggu hasil ujiannya keluar. Semua teman-temannya Safira hanya bisa gelisah yang dirasakannya, sedangkan kepanikan Safira, hanya bisa berdoa dan bertawakal kepada yang Maha Esa dengan meminta segala doa supaya dipermudahkan dalam segala urusannya. Detik demi detik kini nilai hasil ujian tersebut telah dibagikan kepada murid-muridnya. Semua murid telah menerima hasilnya, dan tidak sabar untuk membukanya. Safira dan teman-temannya kini mulai membuka hasil nilainya, dan setelah semuanya mengetahui hasilnya ternyata nilai Safira paling tinggi diantara temannya.

Berkat kegigihan dan kesabaran serta keikhlasan Safira hingga kini membuahkan hasil yang cukup berkesan dalam hidup Safira hingga bisa meraih juara pertama dikelasnya. Semua teman-teman Safira pada tidak percaya bahwa Safiralah yang paling bagus nilainya. Namun kenyataannya memang Safiralah orang yang paling bagus nilainya.

Setelah lulus dari SMK, Safira nekat mencoba masuk kuliah demi cita-citanya menjadi orang yang sukses. Safira rela bekerja untuk bisa menambah uang guna membayar biaya kuliahnya, Safira sadar bahwa neneknya tidak mampu membiayai kuliahnya yang cukup mahal tersebut. Selama 4 tahun, Safira adalah mahasiswa yang hanya kuliah, pulang, kerja, dan hanya seperti itulah kegiatan  Safira sehari-harinya.

 

Berbeda dengan teman-teman lain yang lebih beruntung, Safira bahkan tidak mengenal apa itu pacaran, Safira tidak pernadekat dengan seorang laki-lakipun, dan Safira hanya fokus untuk merubah hidupnya yang menjadi korban bully. Walau dalam hati dia merasa sakit hati, namun dia tetap bersabar dan dia bertekad balas dendam pada orang-orang yang telah membullynya, namun berbalas dendamnya Safira ini bukan balas dendam yang jelek, tetapi dia hanya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa seorang yang menjadi korban bullypun bisa sukses.

Dibangku kuliah inilah Safira mendapat teman yang baik, lemah lembut, pendiam tapi berani. Temannya itu bernama Fitri dan Nita. Selain mempunyai teman yang baik seperti Fitri dan Nita, Safira juga memiliki teman laki-laki dikelasnya yang suka membantu Safira bahkan teman yang selalu ada buat Safira ketika Safira membutuhkan. bantuan. Temannya yang dimakud Safira tersebut bernama Rehan.

Setelah bertahun-tahun berjuang, akhirnya Safira lulus sebagai Sarjana dengan nilai yang cukup bagus. Kemudian Safira mendaftar kerja di salah satu perusahaan besar. Buah kesabaran dan perjuangannya mulai terlihat, sekali daftar kerja Safira langsung diterima dan mendapat jabatan yang cukup mapan dengan gaji yang cukup tinggi.

Hari demi hari Safirapun mulai bekerja di perusahaan tersebut dengan giat dan tekun. Setelah Safira sudah berbulan-bulan bekerja akhirnya Safira memperoleh gaji yang cukup banyak. Sampai akhirnya Safirapun sempat berfikir sejenak bahwa Safira ingin mempunyai sebuah Butik. Lalu Safira berfikir kembali bahwa dia akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan setiap dia mendapat gaji, uangnya akan ditabung supaya bisa untuk modal buat usaha Butik.

Pada suatu hari di perusahaan tempat Safira bekerja, Perusahaan tersebut mengadakan seminar yang dihadiri oleh semua karyawan di perusahaan tersebut. Safira pun juga ikut menghadiri seminar tersebut dan Safira datang dengan memakai baju kantor sesuai aturan yang telah ditetapkan. Serta Safira bermake-up dengan cantik dan anggun. Safira mulai melangkahkan kakinya untuk memasuki ruangan seminar tersebut. Setelah masuk ruangan, Safira pun duduk dibarisan paling depan. Tak lama kemudian, sudah mulai banyak karyawan yang lainnya yang datang. Kini seminar tersebut dimulai dan para karyawan duduk dengan tenang serta memperhatikan seminarnya.

Ada salah satu karyawan di perusahaan tersebut lebih tepatnya laki-laki yang duduk dibelakang karena tempat duduk yang bagian depan sudah penuh. Karyawan laki-laki tersebut tidak sengaja melihat Safira yang duduknya dikursi bagian depan. Laki-laki tersebut sangat kagum dengan sikap dan kecantikannya Safira. Setelah tidak sengaja melihat Safira tadi, akhirnya laki-laki tersebut kembali berfokus pada seminarnya. Dengan berjalannya waktu, seminar tersebut akhirnya selesai juga.

Setelah acara seminar ditutup sama pembicaranya, kemudian semua karyawan seminar segera meninggalkan tempat itu. Karena harus nunggu karyawan keluar dari pintu, Safira lebih memilih keluar paling akhir. Disitulah masih ada laki-laki tadi yang tidak sengaja melihat Safira. Laki-laki tersebut sengaja juga keluar paling akhir supaya bisa bareng sama Safira. Akhirnya semua karyawan sudah keluar kecuali Safira dan laki-laki tadi.

Tiba-tiba laki-laki tersebut menghampiri Safira. Sebelumnya Safira sangat kaget setelah dihampiri laki-laki itu. Tak lama kemudian, laki-laki tadi mencoba mengajak bicara kepada Safira. Laki-laki itu menanyakan namanya dan Safirapun menjawab namanya. Setelah berkenalan kemudian mereka pergi meninggalkan tempat itu.

Keesokan harinya, Safira mulai kembali ke tempat dia bekerja. Di pagi hari ternyata perusahaannya mengadakan seminar lagi yang dihadiri oleh karyawan yang kebetulan karyawan tersebut sudah dipilih oleh atasannya. Ternyata Safira dan laki-laki tersebut bertemu kembali di acara seminar itu. Lalu laki-laki tersebut duduk didekat Safira. Safira dan laki-laki itu hanya saling menatap dan tidak berani untuk berbicara. Pada saat acara dimulai, mereka berdua hanya saling diam dan memperhatikan apa yang dibicarakan pada saat seminar. Setelah beberapa menit kemudian, Acara tersebut telah selesai. Safira dan laki-laki tadi serta karyawan yang lainnya meninggalkan tempat seminar.

Kemudian laki-laki tadi memberanikan diri untuk mengajak berbicara kepada Safira dan mengajak duduk berdua dengan niat supaya lebih kenal dengan dirinya. Dengan ajakan laki-laki tadi, Safirapun akhirnya mau. Lalu mereka saling berkenalan satu sama lain dan mereka bertukeran nomor telefon.

 

Sepulang dari kerja, mereka berdua saling kontak-kontakan dan menanyakan kabar. Seiring berjalannya waktu, laki-laki itu mengajak Safira jalan-jalan. Diperjalanan tiba-tiba mereka berhenti dan duduk di kursi dekat taman. Mereka saling asyik dan bercerita. Tak lama kemudian laki-laki itu berbicara kepada Safira bahwa dia menyukai Safira sejak dia melihatnya yang tak sengaja waktu di seminar dulu. Terus Safira juga bilang kepada laki-laki itu bahwa dirinya juga menyimpan perasaan sejak dipertemuan seminar waktu itu juga. Pada akhirnya mereka jadian.

Hari telah berganti, setelah mereka jadian tersebut, mereka sering jalan berdua. Mereka sama-sama bekerja di satu perusahaan yang sama. Entah ini hanya kebetulan ataupun dipertemukan dengan orang yang baik seperti mereka.

Setelah beberapa tahun Safira bekerja diperusahaan tersebut, kemudian Safira mencoba membuka butik yang pernah Safira rencanakan dulu. Pada akhirnya, tak disangka bahwa butik tersebut pada awalnya hanya terlihat biasa, namun kini butik tersebut mulai banyak peminatnya. Kemudian butik milik Safira itulah menjadi ramai pengunjung. Di kemudian hari, ternyata butik Safira mulai lebih ramai dari pada hari-hari sebelumnya.

Tiba-tiba cowoknya Safira datang ke tempat butiknya Safira dan Safirapun kaget dengan kedatangan cowoknya. Setelah butiknya mulai ramai dan banyak pengunjungnya, tanpa berfikir panjang akhirnya Safira memutuskan untuk berhenti bekerja di perusahaan tempat dia bekerja dikarenakan Safira ingin meneruskan hasil usaha butik yang dia miliki.

Kini Safira mulai bekerja di butiknya sendiri. Tiba-tiba cowoknya Safira juga berfikir bahwa dia akan berhenti bekerja juga dan akan membantu bekerja di butik Safira. Akhirnya mereka berdua bekerjasama di butik Safira. Setelah waktu berjalan dengan cepat, tak terasa butik yang dimiliki Safira kini sudah berdiri selama kurang lebih 2 tahun.

Keesokan harinya, waktu cowoknya Safira datang ke butik, cowoknya pun bilang kepada Safira bahwa cowoknya tersebut benar-benar mengagumi dan berniat mau menikahi Safira. Safira hanya terdiam dan kemudian cowoknya bertanya kepada Safira bahwa Safira mau atau tidak ketika diajak menikah oleh cowoknya tadi. Kemudian Safira menganggukkan kepala bahwa Safira mau menikah dengan cowoknya tadi.

Setelah beberapa bulan kemudian mereka menikah dan hidup bahagia. Mereka berdua hidup dengan terpenuhi segala kebutuhannya. Setelah kurang lebih 3 tahun bekerja, Safira diundang teman-temannya untuk reuni SMK. Safira datang bersama dengan suaminya yang sangat baik, mengendarai mobil, dan berpakaian sangat rapi, memakai kemeja dan celana branded. Ketika bertemu dengan teman-temannya, banyak yang heran dengan penampilan Safira yang saat ini, mereka kaget dengan kesuksesannya yang tidak pernah mereka bayangkan sama sekali. Banyak dari teman-teman Safira yang dulu membullynya saat itu menundukkan kepala, mereka malu karena dulu pernah berbuat jahat kepada Safira.

Pada waktu itu, teman-temannya meminta Safira untuk menceritakan kisah hidupnya hingga saat ini sukses, dan Safira berkata dengan suara gemetar "Hai teman-teman, saya Safira yang dulu pernah kalian Bully waktu masih sekolah. Safira mau berterimakasih kepada teman-teman semua yang dulu pernah membully Saya, tenang saja saya tidak pernah dendam kok, saya juga tidak akan membalas apa yang kalian lakukan dulu kepada saya. Saya bahkan bersyukur, karena dari hinaan kalian membuat saya termotivasi untuk bisa sukses, dan saat ini saya datang sebagai salah satu orang sukses.

Saya hanya ingin memberikan nasehat kepada kalian semua, jangan menghina orang lain karena keadaannya, suatu ketika Tuhan bisa saja membalik keadaan kita." mendengar ucapan Safira, hampir semua teman-temannya terdiam dan menundukkan kepala, mereka benar-benar malu dengan apa yang telah mereka lakukan dulu kepada Safira.

Saya masih ingat ketika bertemu dengan teman yang kaya, saya menyapanya dan dia pura-pura tidak kenal, dan kini semua berubah, dia menjadi cukup miskin dan susah, sementara saya diberikan harta yang lebih darinya. Namun menurut saya tidak perlu melakukan apa yang dia lakukan dulu untuk balas dendam, saya hanya perlu tersenyum dan dalam hati berucap "Roda itu berputar, kadang dibawah dan kadang juga diatas, maka jangan selalu merendahkan orang hingga menjadi seorang yang sombong".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DESA WISATA KERAJINAN BAMBU BRAJAN

  Kerajinan ini terletak di Dusun Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman, Yogyakarta   yang dikenal sebagai sentra kerajinan bambu di Yogyakarta, bahkan desa tersebut telah ditetapkan sebagai desa wisata alternatif. Desa wisata kerajinan bambu ini berada di sebelah Barat Kabupaten Sleman. Begitu memasuki desa yang cukup asri dengan pemandangan alam khas pedesaan ini kita bisa melihat aktivitas menganyam yang dilakukan oleh warga Dusun Brajan. Dusun Brajan ini sebenarnya bukan penghasil bambu apus, bahan baku bambu apus ini awalnya didatangkan dari Kabupaten Kulon Progo. Bagi warga Dusun Brajan menganyam bambu apus atau pring apus merupakan keterampilan yang sudah diwariskan turun temurun dan hingga kini masih tetap lestari atau terjaga. Sebelumnya Dusun Brajan   ini awalnya hanya membuat ceting atau tempat makan saja, setelah itu warga mulai serius menekuni kerajinan bambu dan munculah berbagai aneka kerajinan bambu yang cukup unik dan menarik dengan bentuk yang meny...